Moral politik.com. Meski sepanjang tahun
2012 hujan dan panas di Pulau Rote tidak merata seperti tahun-tahun
sebelumnya, hal ini pula berdampak bagi petani ladang khususnya petani
yang bercocok tanam bawang merah di sejumlah daerah di Kabupaten Rote
Ndao, yang setiap tahunnya memenuhi permintaan Bawang Merah bagi konsumen
di wilayah Rote Ndao dan di Luar Wilayah Rote Ndao.
Hal ini diungkapkan salah satu petani Bawang Merah
dan Juga Pedagang Bawang di Pasar Metina, Kelurahan Lobalain, Kabupaten Rote
Ndao, Desa Tomasui saat ditemui wartawan di pasar Metina, Rabu (22/5) siang.
Dikatakan, sepanjang tahun 2011 hingga 2012,
dirinya kesulitan mendapatkan bawang merah dari para petani ladang di
wilayah Rote Ndao, sehingga terpaksa harus membeli bawang dari Kota Kupang.
Akibat kesulitan mendapatkan bawang, lanjutnya,
menyebabkan harga bawang di pasar Metina alami kenaikan. Selain itu menyebabkan
takaran bawang yang dijual dikurangi.
Dia menambahkan, dengan hasil panenan bawang merah
yang merosot di kabupaten RoteNdao tersebut, pihaknya terpaksa mengimpor bawang
merah dari luar wilayah Kabupaten Rote Ndao untuk penuhi kebutuhan konsumennya.
“Para pedagang kesulitan berbagai hasil palawija
yang sebelumnya masih bisa didapat dari para petani ladang di Rote Ndao,
seperti Tomat, Bawang Putih,” ujarnya.